Tuesday, October 27, 2009

...Ahlan wa Sahlan...: Menangis Untuk Adik

Setiap kali membacanya, batin saya selalu tergugah dengan cerita ini. Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. ... Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20 tahun. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di ...

Related Posts by Categories



No comments:

Post a Comment